Kamis, 12 Januari 2012

Demo Petani tembakau Temanggung


Live Report:

Rombongan dari Petani tembakau Temanggung sore tadi mulai dari pukul 12.30 terlihat memenuhi Gedung DPRD Kab. Temanggung.
Hal ini dilakukan menyikapi statement Bpk. Tunggul dalam Seputar Indonesia mengenai kurang efektifnya demo yg telah dilakukan hingga saat ini.
Rencananta pendemo ini akan bermalam di gedung DPRD. 
Hingga pukul 17.45 sore ini masih terlihat adanya kerumunan massa di pelataran Gedung Rakyat tersebut. mereka masih menunggu untuk bisa berkomunikasi dengan Pak Tunggul.
Sedikit dari mereka sudah beranjak pulang..

SAR Kabupaten Magelang Latih Warga Tanggap Bencana



Magelang- Masyarakat yang tinggal didaerah – daerah rawan bencana di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diharapkan mampu memahami jenis bencana serta tehnis penyelamatannya. Dalam rangka itu, Selasa (10/01) Tim SAR Kabupaten Magelang melatih masyarakat Desa Blonkeng, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang.
 
“Desa Blongkeng ini merupakan salah satu target operasi kita, karena diwilayah ini juga sudah ada beberapa rumah yang hanyut terbawa banjir lahar beberapa waktu lalu, oleh karena itu warga di blongkeng minimal harus bisa menyelamatkan diri apabila sewaktu – waktu terjadi bencana,” jelas Komandan SAR Heri Prawoto, melalui Kadiv SAR Air, Arif Setyohadi di Blongkeng, Selasa (10/01).
 
Dalam pelatihan Potensi SAR yang berkerja sama dengan Yakum Emergenci Unit (YEU) tersebut, diajarkan berbagai macam tehnik penggunaan alat Rescuer (Penyelamat), serta tehnik penyelamatannya, yang meliputi Vertikal Rescue (Penyelamatan pada Ketinggian / Tebing), sejarah SAR serta Management Tenda.
 
“Kita ajarkan vertical rescue karena di Blongkeng ini ancamannya adalah tebing yang longsor karena digerus banjir, oleh karena itu minimal warga disini mengetahui cara menolong serta peralatan yang digunakan,” kata pria yang akrap disapa Ayik ini.
 
Yulianto, Kepala Desa Blongkeng berharap, setelah adanya pelatihan ini, warganya lebih tanggap dan sadar akan bencana yang sewaktu – waktu bisa mengancam warganya. “yang penting kalau ada bencana itu jangan gugup, dan tidak perlu takut yang berlebihan,” ungkapnya.
 
Selain itu Yulianto juga berharap, warga yang tergabung dalam Barisan Siaga Bencana (Brigana) Desa Blongkeng, yang telah mendapatkan pelatihan ini, juga bisa membantu masyarakat lain, saat terjadi bencana diwilayahnya. “Selain menyelamatkan diri, kedepan Brigana ini juga kami harapakan bisa menyelamatakan warga yang lainnya,” pungkas Yulianto.

Selasa, 10 Januari 2012

Aktivitas Gunung Sindoro Mulai Mereda

Ilustrasi: Gunung Sindoro
WONOSOBO, KOMPAS.com — Aktivitas Gunung Sindoro di perbatasan Kabupaten Wonosobo dan Temanggung, Jawa Tengah, yang statusnya masih ditetapkan Waspada, sepekan terakhir mulai mereda.
Suplai energi gunung setinggi 3.150 meter di atas permukaan laut (dpl) itu kian berkurang karena gempa vulkanik dangkal dan dalam yang berasal dari dapur magma terus menurun.

Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), M Hendrasto, Minggu (8/1/2012), mengatakan, gempa dangkal dan dalam Gunung Sindoro sudah relatif jarang. Hanya saja, PVMBG belum akan menurunkan status gunung api yang terakhir meletus pada 1910 itu.

"Evaluasi status Sindoro akan kami bahas dalam selama sepekan ini," terangnya. Status Sindoro dinaikkan dari Aktif normal menjadi Waspada sejak 5 Desember 2011. Hingga kini, aktivitas warga dilarang dalam radius 2 kilometer dari puncak.

Saat ini, lanjut Hendrasto, aktivitas dominan Gunung Sindoro di permukaan ditandai dengan keluarnya gempa-gempa embusan di area kawah. Embusan tersebut merupakan pelepasan energi yang kemungkinan berasal dari suplai-suplai energi sebelumnya yang masih tersimpan.

Kendati demikian, PVMBG mengingatkan potensi letusan freatik dan semburan uap air panas masih bisa terjadi, terlebih di musim hujan. Pemanasan sebelum semburan bisa berlangsung cepat akibat rembesan air ke dalam kawah. Hal tersebut yang melandasi PVMB belum berani mencabut sterilisasi area 2 kilometer dari puncak.

Tim Skydor dari wonosobo yang mengambil sempel tanah dari Gunung kembang telah kembali dengan selamat

Sementara dari PGA mengamati puncak sindoro padahal di sebelah selatan terdapat gunung kecil yg berada di bawah gunung sindoro dan untuk saat ini gunung kembang belum ada dan tidak di pasang alat ,juga setelah laporan dari masyarakat tentang adanya hewan yg turun juga ada penampakan asap maka perlu sekiranya gunung trersebut di cek di puncaknya apakah ada aktifitas apa tidak akan tetapi perlu sekiranya di adakan pengawasan lagi kebetulan untuk wilayah tersebut masuk wilayah kab wonosobo oleh sebab itu rekan-rekan yg berada di wonosobo terutama SKYDOOR yang melaksanakan pengambilan air dan tanah dipuncak gunung kembang.
Kemudian anggota skydor yang terdiri dari kurang lebih 17 anggota melakukan penyisiran ke puncak gunung kembang berankat Pada hari minggu tgl 8 januari 2012 pukul 7;00 wib dini hari.
di bagi menjadi beberapa tim dan turun dengan selamat pada pkl 17.00 Sore harinya dan baru menyerahkan semple ke PGA tadi jam 18;00, 9 januari 2011.Tim skydor dari wonosobo yang melakukan pengamatan di gunung kembang , melaporkan semple tanah ke PGA untuk di tindak lanjuti .
 
Disampaikan oleh Dari Yadi/ ISS,senin 09/01/2012 ;

Gunung Sindoro Masih Terus Keluarkan Energi

Gunung Sindoro Masih Terus Keluarkan Energi
Tribun Jateng - Selasa, 10 Januari 2012 18:02 WIB
|
gunung-sindoro.jpg
Laporan Reporter Tribun Jogya/ M Nur H

TRIBUNJATENG.COM TEMANGGUNG,- Gunung Sindoro yang statusnya telah dinaikkan dari aktif normal menjadi waspada sejak 5 Desember 2011 lali, hingga kini status gunung dengan ketinggian 3.150 meter dpl ini masih tetap waspada. Bahkan akhir-akhir ini cenderung terus mengeluarkan energi, ditandai dengan lebih banyak gempa embusan dari pada aktivitas lain.

Petugas Pos Pengamat Gunung Sindoro dan Sumbing di Desa Gentingsari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, Yuli Rahmatullah mengatakan, gempa embusan saat ini memang lebih mendominasi aktivitas Gunung Sindoro, bahkan pada Senin (9/1) tidak terjadi aktivitas lain kecuali gempa hembusan.

Hal ini berbeda dengan aktivitas sebelumnya yang sempat terjadi gempa vulkanik beberapa minggu lalu, namun kembali menghilang. "Berdasarkan catatan seismograf, pada 9 Januari 2012 terjadi 13 kali gempa embusan, sedangkan aktivitas lain seperti gempa vulkanik maupun tektonik tidak muncul," katanya.

Yuli juga mengatakan, dengan adanya aktivitas berupa embusan, ini menandakan gunung tersebut mengeluarkan energi dari dalam. "Semakin banyak embusan berarti semakin banyak energi terbuang," katanya.

Selama ini, katanya, hasil embusan berupa asap sulfatara yang mengepul di puncak Sindoro hampir tidak pernah terpantau dari pos pengamatan karena relatif tipis dan tekanan yang ada tidak terlalu kuat. Sementara, PVMBG Bandung telah merekomendasikan bahwa batas aktifitas masyarakat dari puncak adalah dua kilometer.

"Karena asap tipis maka ketika tertiup angin akan hilang. Selain itu, kami tidak bisa memantau kondisi puncak karena sering terhalang kabut," katanya.

Ia mengungkapkan, pada Selasa sekitar pukul 09.00 kemarin, memang ada laporan dari masyarakat Sibajak di lereng utara Sindoro bahwa mereka melihat kepulan asap di puncak Sindoro.

"Namun, kami tidak mengetahui ketinggian kepulan asap tersebut, karena asap juga tidak bisa terpantau dari pos pengamatan yang berada di lereng timur Sindoro ini karena terhalang kabut," katanya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), M Hendrasto saat dihubungi mengatakan, gempa dangkal dan dalam pada Gunung Sindoro sudah relatif berkurang. Namun PVMBG belum akan menurunkan statusnya. "Evaluasi status Sindoro akan kami bahas dalam selama sepekan ini," katanya.

Saat ini, lanjut Hendrasto, Gunung Sindoro aktivitasnya cenderung di permukaan ditandai dengan keluarnya gempa-gempa hembusan di area kawah. Hembusan tersebut merupakan pelepasan energi yang kemungkinan berasal dari suplai-suplai energi sebelumnya yang masih tersimpan.

PVMBG juga mengingatkan, bahwa potensi letusan freatik dan semburan uap air panas masih bisa terjadi, terlebih di musim hujan. Pemanasan sebelum semburan bisa berlangsung cepat akibat rembesan air yang masuk ke dalam kawah. Hal tersebut yang melandasi PVMB belum berani mencabut sterilisasi area dua kilometer dari puncak.

Ia juga menandaskan bahwa penurunan status ini akan diterapkan apabila gempa vulkanik yang ada di dalam perut gunung ini sudah berkurang. “Kalau jarang terjadi gempa vulkanik dangkal kemungkinan baru diturunkan menjadi normal," katanya.(had)

Editor : budi_pras

::INFORMASI SEPUTAR KOMUNITAS UNIK di KOTA TEMANGGUNG::


IIS Selasa,10/01/2012: Melirik komunitas motor Vespa Temanggung.

Farichin Mufid warga Kenteng,Krawitan Kec.Candiroto salah satu anggota Club Vespa menceritakan awal mula sejarah komunitas vespa ditemanggung,berangkat dari Club Vespa bernama "Bambu Runcing Scotter" wadah didirikannya untuk mempersatukan anak-anak pecinta motor vespa dari berbagai penjuru dikota temanggung,diceritakan pula bahwa "Bambu Runcing Scotter" tidak mampu bertahan lama dikarenakan dikomunitas ini 
membuat beberapa peraturan keharusan yang dirasa terlalu memberatkan para anggota salah satunya anggota wajib berkumpul setiap malam minggu didepan Gereja Kaligaleh Parakan,dari situlah yang kemudian "Bambu Runcing Scotter" terpecah menjadi banyaknya komunitas motor vespa baru bermunculan pada setiap kota-kota kecil ditemanggung,namun disisi lain nama "Bambu Runcing Scotter" sempat meninggalkan sejarah luar biasa bagi mereka karena "Bambu Runcing Scotter" mendapat Predikat Pertama komunitas Tertua di
dikatan butuh 6 orang anggota untuk membuat suatu komunitas baru,dan diantara pecahan ini diantaranya:
MASCOT_Temanggung
INDEPENDENT_Parakan
TUGU GESENG_Ngadirejo
Sempat dari pecahan pacahan baru ini dipimpin oleh Bpk. Gun warga Gondang untuk disatukan kembali akan tetapi tidak membuahkan harapan yang diinginkan,mereka merasa lebih bebas berada pada komunitas yang tidak mempunyai peraturan-peraturan wajib untuk anggotanya,yang dirasa pula terlalu membebani dan mengikat bagi anggota
Dijelaskan oleh saudara Farichin Mufid warga Kenteng,Krawitan,Kec.Candiroto dan saudara Aji warga Dukuh,Krawitan,Kec.Candiroto
Sebagai contoh INDEPENDENT,komunitas INDEPENDENT ini bukan saja hanya ada diTemanggung melainkan dikota-kota lainpun ada komunitas INDEPENDENT,dibuat seperti sebagai komunitas yang kebanyakan beranggotakan datang dari komunitas lain yang merasa tidak betah akan peraturan tegas dalam komunitasnya,INDEPENDENT bersifat lebih bebas tidak hanya siap menggandeng anggota dalam lingkup kota
Parakan saja,melainkan mereka siap memberi salam Uwyeeee kepada siapa saja yang mau bergabung meskipun itu datang dari luar kota,komunitas INDEPENDENT sendiri seringkali ikut serta pada kegiatan kemanusiaan,seperti pada tahun lalu saat terjadi bencana merapi.
Salah satu anggota yang dituakan didalam komunitas INDEPENDENT ini adalah beliau saudara Mbah Wahyu akrab disapa Papa Crocodile yang juga seorang penunggang vespa sejati berkecepatan super lambat seperti buaya,komunitas INDEPENDENT ini mudah kita temui


  seringkali berkumpul diwarung angkringan kecil saben malam minggu,pemilik angkringan yang juga orang penting didalam komunitas INDEPENDENT sendiri beliau bernama Gabel,jika anda sejenak ingin mencicipi nikmatnya Susu Jahe "Om Gabel Punya" dan berkeinginan mengorek berita lebih jauh cek'kibroo,_angkringan tersebut berada diposisi (dari arah ngadirejo) sebelum Lampu Merah Kemalangan Parakan yang pastinya pemilik caffe meong tersebut berambut Gimbal Wouwyooo..
Maju Perut Pantat Munduurr..!!




 by TOMMY
 

Statistik Pengunjung