TEMANGGUNG, suarasindoro-fasfinfo bekerjasama dengan suaramerdeka.com - Gubernur
Jawa Tengah Bibit Waluyo mengingatkan warga jangan lengah menghadapi
ancaman erupsi Gunung Sindoro. Kendati aktivitas gunung saat ini
cenderung turun, namun kondisinya bisa berubah sehingga masyarakat harus
terus waspada.
"Imbauan ini bukan menakut-nakuti. Tapi kondisi Sindoro bisa berubah
sewaktu-waktu, karena itu warga harus melakukan antisipasi terutama yang
tinggal di sekitar KRB (kawasan rawan bencana-red)," tandas Bibit saat
acara paparan kondisi Sindoro di rumah Bupati Temanggung, Selasa
(27/12).
Aktifnya kembali gunung tersebut, kata dia, merupakan suatu fenomena
alam yang harus dipelajari. Terlebih selama ini Sindoro diketahui sudah
tidak aktif, sehingga warga dengan tenangnya bercocok tanam pada lereng
bahkan sampai bagian atas.
Kepada Pemkab setempat, Gubernur menginstruksikan agar secepatnya
menentukan langkah. Salah satu upaya yang perlu terus dilakukan adalah
sosialisasi terkait situasi terkini Gunung Sindoro. Pasalnya selama ini
kerap berhembus berbagai isu miring yang meresahkan warga.
Apabila ke depan kondisi Sindoro semakin mengkhawatirkan, Pemkab
diminta sigap mengambil langkah evakuasi penduduk. "Mulai dari sekarang
perlu disiapkan jalur evakuasi, dan kelengkapan sarana tempat
pengungsian akhir. Saat ini kita tinggal menunggu apa yang akan terjadi
selanjutnya dengan Sindoro," katanya.
Bibit mengungkapkan, kendala yang kerap muncul dalam proses evakuasi
adalah keengganan warga untuk dipindah. Karenanya, dia meminta Pemkab
mengantisipasi persoalan ini dengan menyiapkan surat pernyataan untuk
ditandatangani warga yang menolak evakuasi.
"Pemkab harus siap jika kelak ada permasalahan seperti ini. Mereka
yang tidak mau pindah diminta tandatangan surat pernyataan. Jangan
sampai penolakan warga justru mendatangkan ancaman hukum bagi
pemerintah," katanya.
Dalam paparannya, Bupati Drs Hasyim Afandi mengatakan sampai kini
Sindoro berstatus waspada. Sebagai upaya persiapan, Pemkab telah
menganggarkan sejumlah dana untuk perbaikan jalan evakuasi. Diantaranya
jalur sepanjang utara Kledung, dan rute Gentingsari-Watukumpul.
Sementara, petugas pengamat Gunung Sindoro-Sumbing Yuli Rahmatulloh
mengatakan saat ini kondisi Sindoro masih fluktuatif. Data terakhir per
Senin (26/12) dilaporkan terjadi empat kali gempa vulkanik dalam, lima
kali vulkanik dangkal, satu kali tektonik dalam, dan 31 kali hembusan.
Untuk perubahan bentuk fisik gunung atau deformasi, sejak 23 Desember
lalu pihaknya belum bisa melakukan pengukuran. Pasalnya, cuaca kerap
mendung dan berkabut.
(
Amelia Hapsari / CN27 / JBSM )
0 komentar:
Posting Komentar