Kepala BLH Kabupaten Temanggung, Andristi, Selasa (10/7) mengatakan tiap tahun BLH bekerjasama dengan labolatorium terakreditasi di Jawa Tengah melakukan pengambilan sampel air untuk uji laboratorium
kualitas air di sumber air Jumprit di Kecamatan Ngadirejo, sungai Kuas, Galeh dan Pacar di Kecamatan Temanggung, serta sungai Progo di Kecamatan Kranggan.
" Penelitian untuk mengetahui perkembangan kualitas air, dari tahun ke tahun. Dan di 2012 rencana penelitian sekitar Agustus atau September," kata Andristi.
Diterangkan uji laboratorium menggunakan delapan parameter, yakni untuk mengetahui kandungan oksigen (DO), sianida, total fosfat, seng (Zn), biological oxygen demand (BOD), tembaga, total coliform, dan fecal coliform.
Berdasarkan hasil uji laboratorium tersebut, kadar DO di mata air Jumprit diketahui melebihi mutu air kelas II, yakni 6,2 mg/liter dari kadar yang diperbolehkan 4 mg/L. Sebaliknya, kadar DO di sungai Pacar justru menurun menjadi 3,8 mg/L. Penyebabnya ada konsentrasi bahan pencemaran seperti limbah.
Kadar BOD sungai Pacar tercatat 4,9 mg/L, atau lebih tinggi dari standar 3 mg/L. Kadar nitrit (No2-N) sungai Pacar juga melebihi standar 0,06 mg/L, yakni mencapai 0,0923 mg/L.
Di sumber air Jumprit, untuk di kolamnya kandungan air masih aman, namun pada air yang mengalir di saluran dibawah kolam harus dimasak dahulu sebelum dikonsumsi.
Sedangkan kandungan air di sungai Galeh tercemar oleh sianida yang kadarnya melebihi standar baku mutu, yakni 0,25 mg/L dari standar 0,02 mg/L. Sianida merupakan bahan pencemar anorganik. Ion sianida punya aktivitas yang kuat terhadap banyak ion logam.
Bahan sianida terangnya banyak digunakan pada industri pembersih logam dan pengelasan listrik. Sianida merupakan gas utama efluen pencemar dari dapur-dapur gas dan oven batubara. Kondisi ini lantaran bantaran Sungai Galeh merupakan lokasi pemukiman, rumah sakit, industri pengelasan, dan ada aktifitas penambangan galian c.
Diterangkan, total fosfat yang melebihi standar baku mutu air kelas II terdapat di sungai Kuas, yakni 0,282 mg/L dari standar yang dibolehkan 0,02 mg/L.
Kandungan seng (Zn) di sungai Kuas juga lebih dari standar baku mutu sebesar 0,05 mg/L karena mencapai 0,0837 mg/L. Kandungan seng berasal dari limbah las, logam, dan patri.
Di sungai Progo tercatat kandungan tembaga sebesar 0,025 mg/L, melebihi standar baku mutu sebesar 0,02 mg/L. Tembaga ini berasal dari logam dan limbah industri domestik.
Disampaikan untuk kandungan total coliform dan fecal coliform di empat sungai, yakni Galeh, Kuas, Pacar, dan progo juga melebihi standar jumlah 1.000 ml untuk total coliform, dan 100 ml untuk Fecal Coliform. Berbeda dengan Jumprit yang masih tergolong normal untuk kandungan dua bahan tersebut.
Dikatakan, kandungan total coliform dan fecal coliform sungai Galeh dan sungai Kuas masing-masing mencapai 280.10 pangkat 5 jumlah /1000 ml. Sungai Pacar 280.10 pangkat 6 jumlah / 1000 ml. Sungai progo 280.10 pangkat 4 jumlah/1000 ml.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, dr Supardjo menambahkan, Dinkes telah mengambil sampel air di sejumlah sumber air PDAM di wilayah itu untuk diteliti di laboratorium. " Untuk hasil penelitian labolatorium masih diteliti ulang, guna memastikan hasil," katanya. (Osy)
Sumber :
KRjogja.com
0 komentar:
Posting Komentar